Search

Logo Light

Keluar dari Periskop?

Sign Out Cancel

WhatsApp Kenalkan 3 Fitur Baru di 2025, Monetisasi Tanpa Ganggu Privasi

JAKARTA - WhatsApp kembali menghadirkan inovasi di tahun 2025 dengan memperkenalkan tiga fitur baru yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna, khususnya dalam penggunaan Channel dan Status. Fitur-fitur ini akan hadir di tab Pembaruan, terpisah dari ruang obrolan pribadi, dan berfokus pada kenyamanan admin, bisnis, dan organisasi.

Vice President of Product Management Business Messaging Meta, Nikila Srinivasan, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari visi jangka panjang WhatsApp dalam membangun layanan bisnis yang tidak mengganggu privasi pengguna, demikian dilansir Antara.

Fitur-fitur ini akan muncul di tab Pembaruan (Updates), terpisah dari jendela chat, sehingga pesan pribadi tetap bersih dari iklan atau promosi apa pun

Langganan Saluran (Channel Subscriptions)
Pengguna kini dapat mendukung Channel favorit mereka melalui langganan bulanan untuk mengakses konten eksklusif, layaknya sistem premium newsletter. Admin Channel, baik itu media berita, kreator, ataupun organisasi, dapat menetapkan tarif langganan dan menyediakan konten tambahan atau interaktif kepada pelanggannya

Meta bahkan mempertimbangkan untuk mengambil komisi dari pendapatan ini di masa depan, diperkirakan sekitar 10 % . Ini membuka jalan bagi monetisasi Channel tanpa memaksa semua pihak masuk ke dalam model iklan langsung.

Saluran yang Dipromosikan (Promoted Channels)
Fitur ini memungkinkan admin membayar promosi agar Channel mereka tampil lebih menonjol di direktori. Dengan begitu, kreator atau perusahaan kecil bisa memperluas jangkauan audiensnya secara lebih efektif. Promosi ini akan menarik bagi para admin yang ingin memperkuat keberadaan Channel mereka di antara jutaan saluran lain di WhatsApp.

Iklan di Status (Ads in Status)
Yang paling mencolok dari ketiga inovasi ini adalah hadirnya iklan pada fitur Status—mirip dengan “Stories” di Instagram. Iklan ini akan muncul di tab Pembaruan, bukan di chat personal. Pengguna dapat langsung memulai percakapan dengan bisnis melalui Status tersebut . Meta memperkirakan bahwa sebanyak 1,5 miliar pengguna mengakses tab Pembaruan setiap hari, menjadikannya zona iklan yang ideal tanpa mengganggu chat pengguna.

Bagaimana Dampaknya Terhadap Privasi?
Model bisnis WhatsApp kini mulai meniru strategi Meta (Facebook & Instagram), menggeser dari layanan murni gratis menjadi platform dengan monetisasi lebih canggih. Nikila menyebut ini sebagai respons atas permintaan bisnis yang berkembang, tanpa mengorbankan pengalaman pengguna .

Meta berkomitmen bahwa:

  • Obrolan pribadi, panggilan, dan Status tetap terenkripsi end-to-end—bahkan perusahaan pun tidak bisa membacanya.

  • Data yang digunakan untuk penargetan iklan sangat terbatas: negara/kota, bahasa perangkat, Channel yang diikuti, dan interaksi terhadap iklan. Tidak ada data sensitif seperti isi chat, nomor telepon, grup, atau panggilan yang digunakan untuk keperluan iklan

  • Jika pengguna menyambungkan akun mereka ke Meta Accounts Center, iklan bisa dipersonalisasi lebih jauh berdasarkan preferensi dari Facebook/Instagram, tapi ini bersifat opsional dan transparan

Puluhan analis menyebut perubahan ini sebagai langkah terbesar WhatsApp dalam monetisasi, sekaligus uji coba betapa jauh batas privasi bisa tetap dijaga sambil menghasilkan revenue. Media seperti Financial Times dan Business Insider menyorot bahwa WhatsApp adalah salah satu platform Meta terakhir yang bebas iklan—dan perubahan ini menandai babak baru dalam strategi global perusahaan.

Kapan Ini Berlaku dan di Mana?
Peluncuran fitur-fitur ini bersifat bertahap, dimulai sejak 16 Juni 2025 dan akan menyasar pengguna secara global—tergantung lokasi dan segmentasi pasar . Artinya, pengguna di Indonesia kemungkinan akan melihat fitur ini dalam beberapa minggu ke depan, terutama jika tab Pembaruan sudah aktif.

Keuntungan Bagi Pengguna, Admin dan Meta
Untuk pengguna biasa Chat dan Status pribadi tetap aman, tidak ada perubahan signifikan kecuali jika Anda aktif pakai Channel atau lihat tab Pembaruan. Untuk admin Channel atau bisnis, ini peluang emas untuk monetisasi dengan sistem langganan, promosi, hingga iklan interaktif. Sedangkan untuk pemesan iklan: WhatsApp kini menjadi platform viable untuk menjangkau audiens skala 1,5 miliar secara non-invasif.

Keuntungan signifikan yang diharapkan adalah aliran pendapatan baru untuk Meta, serta model iklan yang ‘lebih manusiawi’ di WhatsApp. Namun, ada tantangan tersendiri untuk menjaga kepercayaan pengguna bila penyederhanaan privasi menjadi kompromi. Kelangsungan strategi ini bergantung pada bagaimana data pengguna dikelola dan sejauh apa pengguna menganggap hal ini dapat diterima.

Baca Juga
Ikuti Periskop Di
Reporter : Joko Priyono
Penulis : Tiamo Braudmen
Editor : Eka Budiman
rendi_widodo
rendi_widodo
Penulis
No biography available.
Topik Terkait