Search

Logo Light

Keluar dari Periskop?

Sign Out Cancel

Hingga 17 Juni 2025, BI Sudah Beli SBN Rp124,33 Triliun

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp124,33 triliun yang dilakukan selama awal tahun 2025 hingga 17 Juni 202. Dari total pembelian SBN tersebut, sebesar Rp87,04 triliun melalui pasar sekunder dan sebesar Rp37,29 triliun melalui pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN), termasuk syariah.

“Bank Indonesia juga melakukan pembelian SBN dari pasar sekunder untuk memperkuat ekspansi likuiditas kebijakan moneter, sekaligus mencerminkan sinergi erat antara kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal pemerintah,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Juni 2025 di Jakarta, Rabu (18/6).

Perry mengatakan, strategi operasi moneter pro-market juga terus dioptimalkan untuk mendukung efektivitas transmisi kebijakan moneter melalui kecukupan likuiditas.

Dalam kaitan ini, instrumen moneter pro-market Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valuta Asing Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valuta Asing Bank Indonesia (SUVBI) terus dioptimalkan.

Hingga 16 Juni 2025, Perry menyebutkan, total posisi instrumen SRBI tercatat sebesar Rp811,11 triliun, sehingga mendukung ekspansi likuiditas kebijakan moneter.

Sementara instrumen SVBI dan SUVBI pada periode yang sama tercatat masing-masing sebesar US$2.060,5 juta dan US$480 juta. Menurut Perry, implementasi dealer utama sejak Mei 2024 juga makin meningkatkan transaksi SRBI di pasar sekunder dan repurchase agreement (repo) antarpelaku pasar.

“Ke depan, Bank Indonesia akan terus mengoptimalkan strategi operasi moneter pro-market untuk meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter dalam mencapai sasaran inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” ujar Perry.

Suku Bunga
Bank Indonesia (BI) melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulan Juni 2025 yang diselenggarakan pada Selasa (17/6/2025) dan Rabu memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada pada level 5,5 persen.

Suku bunga deposit facility diputuskan untuk tetap pada level 4,75 persen. Begitu pula suku bunga lending facility yang diputuskan untuk tetap berada pada level 6,25 persen.

Hal tersebut diumumkan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu.

 

Baca Juga
Ikuti Periskop Di
Reporter : Joko Priyono
Penulis : Tiamo Braudmen
Editor : Eka Budiman
faisal_rachman
faisal_rachman
Penulis
No biography available.
Topik Terkait