Search

Logo Light

Keluar dari Periskop?

Sign Out Cancel

Rinjani Jadi Percontohan Kebijakan Taman Nasional Zero Waste Indonesia

JAKARTA - Gunung Rinjani yang semakin populer di kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara ditunjuk sebagai percontohan penerapan kebijakan wisata nol sampah atau zero waste bagi seluruh kawasan taman nasional di Indonesia.

"Kami sedang menerapkan secara serius Rinjani nol sampah dan nol kecelakaan. Kebijakan itu menjadi percontohan buat seluruh kawasan taman nasional di Indonesia," kata Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dikutip dari Antara, Senin (19/5).

Sehari sebelumnya, Juli meninjau paket logistik pendaki Gunung Rinjani yang berlokasi di kantor Resort Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Dia menuturkan kebijakan percontohan ini bertujuan untuk menjaga kebersihan, keindahan, dan meningkatkan keselamatan para pendaki yang berwisata di Gunung Rinjani.

"Kebijakan ini diterapkan demi mewujudkan pariwisata alam yang berkelanjutan dan aman bagi pengunjung," kata Menteri Juli.

Lebih lanjut dia menegaskan penerapan pendakian nol sampah bukan sekadar imbauan, melainkan kebijakan yang dilaksanakan secara ketat dan terukur.

Semua barang yang dibawa pendaki ke atas gunung dicatat secara rinci oleh petugas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mulai dari jumlah, jenis, hingga kemasan.

Pendaki tidak boleh lagi menggunakan plastik sekali pakai. Semua makanan dan minuman harus dikemas dalam wadah yang dapat dipertanggungjawabkan, seperti pemakaian kotak makanan yang dapat digunakan kembali. Mekanisme ini mewajibkan setiap pendaki untuk mengikuti prosedur mengemas masuk-mengemas keluar di mana semua barang yang dibawa naik gunung harus kembali turun dalam kondisi yang sama.

"Pendaki yang tidak dapat menunjukkan kelengkapan bawaan mereka saat turun akan dikenai sanksi tegas berupa denda hingga Rp5 juta dan potensi masuk daftar hitam pendakian," kata Juli.

Di sisi lain, kebijakan nol kecelakaan menjadi harapan agar pengelolaan Gunung Rinjani mampu menekan risiko kecelakaan yang sering terjadi akibat pendaki minim persiapan maupun minim informasi.

Menteri Juli menekankan bahwa fasilitas dan informasi pendakian harus ditingkatkan oleh pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani karena keamanan dan keselamatan adalah prioritas nomor satu.

Apabila ada titik rawan di jalur pendakian, harus segera diumumkan dan dipasang peringatan kepada para pengunjung. Kegiatan mendaki gunung bukan aktivitas spontan yang bisa dilakukan tanpa perencanaan matang.

"Naik gunung itu perlu persiapan. Ini bukan seperti pergi ke pusat perbelanjaan karena ajakan teman. Fisik, mental, perlengkapan, dan pengetahuan harus disiapkan. Jangan anggap remeh," pungkas menteri kelahiran Pekanbaru, Provinsi Riau, tersebut.

Baca Juga
Ikuti Periskop Di
Reporter : Joko Priyono
Penulis : Tiamo Braudmen
Editor : Eka Budiman
rendi_widodo
rendi_widodo
Penulis
No biography available.
Komentar (2)
1000 karakter tersisa
Avatar
Haji Yunus
3 Jam Yang Lalu
Siaaaaaaaaap

Avatar
Margono
7 Jam Yang Lalu
Anggota boleh bawa senjata, asalkan