Search

Logo Light

Keluar dari Periskop?

Sign Out Cancel

Serangan Siber Ke Inggris Raya Melonjak

MOSKOW - Inggris Raya (UK) mengalami lonjakan serangan siber yang "signifikan secara nasional" dari September 2024 hingga Mei 2025. Hal tersebut diungkapkan CEO Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC) Richard Horne.

"Di NCSC, kami telah menangani lebih dari 200 insiden sejak September tahun lalu. Dan itu termasuk dua kali lipat insiden yang signifikan secara nasional dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Horne pada konferensi CYBERUK 2025 di Manchester, Inggris, Rabu (7/5) seperti dilansir Antara.

Ia mencatat, "musuh" Inggris, yang mengejar agenda geopolitik, sedang "menyelidiki kelemahan" dalam sistem keamanan siber negara tersebut.

Di antara negara-negara yang menimbulkan ancaman langsung terhadap Inggris, Horne menyebutkan Iran, China, dan Korea Utara. “Selain itu, NCSC dan dinas keamanan Inggris MI5 juga melihat adanya hubungan langsung antara dugaan serangan siber Rusia dan ancaman terhadap keamanan Inggris,” kata Horne.

Operasional Bisnis
Sebelumnya, Palo Alto Networks, pemimpin keamanan siber global, merilis Laporan Unit 42 Global Incident Response 2025, yang menemukan, para pelaku ancaman kini memfokuskan pengembangan taktik mereka pada gangguan operasional bisnis, serangan yang dibantu AI, dan ancaman orang dalam. Evolusi dari taktik sebelumnya yang memanfaatkan ransomware tradisional dan pencurian data. Menurut laporan tersebut, hampir setengah dari insiden keamanan (44%) melibatkan web browser.

Belakangan ini, institusi keuangan, penyedia layanan kesehatan dan lembaga pemerintah di seluruh dunia tengah menghadapi landscape ancaman siber yang belum pernah terjadi sebelumnya. Karena itu, badan pengawas di berbagai daerah memperkuat framework Zero Trust, menggunakan solusi keamanan berbasis AI dan membuat aturan yang lebih ketat. 

Pergeseran dari sekadar pemerasan finansial ke gangguan operasional bisnis skala besar mendorong perusahaan harus meninjau kembali strategi pertahanan siber mereka, sebelum serangan terjadi. Terutama di sektor-sektor yang bergantung pada teknologi cloud dan vendor pihak ketiga. 

 

Baca Juga
Ikuti Periskop Di
Reporter : Joko Priyono
Penulis : Tiamo Braudmen
Editor : Eka Budiman
faisal_rachman
faisal_rachman
Penulis
No biography available.