Search

Logo Light

Keluar dari Periskop?

Sign Out Cancel

DKI Genjot Jumlah Pengguna Transportasi Umum Naik Di Atas 31%

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menargetkan, jumlah pengguna transportasi umum di Jakarta naik hingga di atas 31% dari kondisi saat ini sebesar 21%.

“Walaupun konektivitas kita sebenarnya sudah 91%, tapi belum digunakan secara maksimal. Saya menargetkan dengan Dirut Transjakarta, mudah-mudahan di akhir tahun ini bisa di atas 31% (kenaikan jumlah pengguna),” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (3/7).

Pramono mengatakan, apabila nantinya target itu bisa tercapai, maka perencanaan Jakarta ke depan untuk mengatasi kemacetan akan dilakukan lebih detail lagi. Lebih lanjut, Pramono menjelaskan, jumlah penumpang Transjakarta dari waktu ke waktu pun mengalami peningkatan.

Jumlah penumpang Transjakarta pada 2024 tercatat sebanyak 371,4 juta, meningkat pesat dibandingkan 2023 yang sebesar 285 juta dan 2022 yang sebanyak 191 juta.

Artinya, kata Pramono, peminat transportasi umum, khususnya Transjakarta sudah sangat baik sebab fasilitas Transjakarta kini, juga tersedia Transjabodetabek sudah cukup bersih dan nyaman.

“Semua yang sudah naik itu memberikan apresiasi karena bersih, rapi, nyaman dan dibandingkan dengan negara-negara manapun sebenarnya kita sudah tidak kalah di transportasi publik untuk menggunakan busnya,” tutur Pramono.

Hanya saja persoalannya, lanjut Pramono, konektivitas transportasi umum di Jakarta belum menyeluruh sehingga, salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah dengan menambah rute-rute termasuk ke daerah penyangga.

Misalnya adalah rute Transjabodetabek ke arah Bekasi yang dikatakan Pramomo, termasuk wilayah yang memberikan kontribusi perpindahan orang paling besar ke Jakarta.

“Kami sungguh berharap mudah-mudahan warga Bekasi dengan adanya banyak alternatif ini, termasuk nanti KRL ke jantung kota, ke Tanah Abang, mudah-mudahan ini akan membuat orang mau dan bersedia untuk naik transportasi publik,” kata Pramono.

Transportasi Pengumpan
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Wahyu Dewanto menilai, layanan transportasi pengumpan (feeder) menuju Transjakarta perlu diperhatikan agar semakin terkoneksi.

"Jangan sampai yang di daerah penyangga terkoneksi, tapi yang di dekat rumah kita, dari gang-gang itu tidak terkoneksi," kata Wahyu di Jakarta, Selasa (1/7).

Menurut dia, transportasi pengumpan seperti Mikrotrans perlu diperluas agar dapat menjangkau daerah yang tidak terlewati Transjakarta. Wahyu mengatakan, dengan terkoneksinya semua jalanan di Jakarta dengan transportasi umum, maka diharapkan pengguna jasa tersebut semakin meningkat.

Apalagi kata Wahyu, anggaran untuk subsidi transportasi umum di Jakarta cukup besar dan bahkan mencapai 70% dari anggaran Dinas Perhubungan DKI Jakarta yaitu Rp7,2 triliun."Yang ada di Jakarta sendiri dari gang harus ada 'feeder' untuk menuju Transjakarta agar terkoneksi," ujarnya.

Wahyu menambahkan, jangan sampai daerah penyangga terkoneksi dengan dibukanya layanan Transjabodetabek, akan tetapi di DKI Jakarta sendiri masih tidak menyeluruh.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta sendiri menyatakan, 70% anggarannya digunakan untuk subsidi transportasi umum seperti Transjakarta, MRT, dan LRT, sisanya digunakan belanja pegawai, belanja modal dan lain sebagainya.

"Memang anggaran kami Rp7,2 triliun. Anggaran paling besar untuk subsidi," kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syaripudin.

Menurut dia, dengan adanya subsidi tersebut diharapkan pengguna transportasi publik terus meningkat agar subsidi yang telah dikeluarkan oleh Pemprov DKI Jakarta dapat bermanfaat. "Untuk subsidi anggaran yaitu Rp5,160 triliun yang tersebar di Transjakarta, MRT dan LRT," ujarnya.

Sementara sisa 30%, lanjutnya, digunakan belanja operasional 5%, belanja barang dan jasa 14% dan belanja modal 9%.

 

Ikuti Periskop Di
Reporter : Joko Priyono
Penulis : Tiamo Braudmen
Editor : Eka Budiman
faisal_rachman
faisal_rachman
Penulis
No biography available.